“Dunia akademik memang bertanggung jawab terhadap apa yang ia janjikan. Namun marilah kita untuk bisa bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Sebab bagaimanapun hebatnya sebuah system pendidikan pada akhirnya terpulang pada masing-masing individu.” ~Prof. Suyanto. Mantan Rektor UNY~
Sekarang saya berpikir bahwa pendidikan itu tidak penting, namun apalah daya, sudah sangat terlambat sekali. Sudah rugi waktu, rugi biaya. Waktu sebelum kuliah saya pikir bahwa pendidikan itu penting tapi menjelang akhir-akhir ini saya baru mengerti ternyata pendidikan tinggi itu tidak penting. Ternyata inilah hasil pendidikan, kalau kita belum berpendidikan kita nggak bakal tahu kalau pendidikan itu tidak penting. Makanya pendidikan itu penting.
Hal itu bisa bisa benar bisa tidak bagi sebagian orang lain. Banyak orang tahu bahwa mereka harus belajar, tetapi sebenarnya mereka tidak tahu. Untuk apa sih belajar itu, hal ini belum dilakukan dalam setiap perbuatan. Akan tetapi banyak juga orang yang memang tidak tahu. Ada juga orang yang memang tidak mau tahu.
Ada orang yang mengatakan “buat apa sih belajar banyak-banyak? Dengan jadi petani atau pedagang saja, kita sudah dapat hidup”. Orang ini benar, kalau tujuannya hanya bisa hidup. Tetapi hidup ini tidak cukup hanya dengan hidup. Kalau kita berprinsip demikian, maka derajat kita rendah sekali.
Pohon juga hidup, yang menurut pengamatan orang awam, dia tidak belajar. Tetapi sebenarnya pohon itu juga belajar untuk hidup. Coba perhatikan, mengapa ada pohon kelapa yang tumbuhnya miring. Karena pohon itu mencari sinar matahari. Setiap hari pohon itu belajar bahwa sinar matahari dating dari arah tertentu. Agar dia dapat tumbuh dengan lebih baik, dia membutuhkan sinar matahari, oleh karenanya dia tumbuh agak miring untuk bisa mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Untuk bisa hidup lebih baik.
Sebenarnya kita melalui proses hidup ini dengan belajar. Manusia dan seluruh makhluk hidup dibekali insting untuk belajar. Hanya saja, manusia sebagai makhluk tertinggi derajatnya dimuka bumi ini, bisa belajar lebih sistematis, lebih cepat, lebih banyak serta lebih baik. Sejak kecil kita mulai belajar menangis jika merasa sakit atau lapar, belajar berdiri, berjalan, berlari, berbicara dan seterusnya yang kita butuhkan untuk hidup kita kelak.
Sesudah dewasa, kita juga selalu belajar. Kita belajar tanpa kita sadari. Kita belajar bahwa sate itu enak, dengan mencoba mencicipinya kemudian kita sering memakannya setelah itu(jika kita suka). Kita belajar bahwa malam akan menjadi gelap, dan kita mempersiapkan lampu untuk menerangi kebutuhan kita. Selanjutnya kita belajar apa yang ada disekitar kita dan kita menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Jika tidak, kita tentu tidak bisa bertahan hidup. Jadi belajar itu merupakan suatu kewajiban untuk bisa hidup. Selanjutnya kita belajar lebih sistematis untuk memilih hidup yang bagaimana kita inginkan.
Jika anda mempelajari zoology (ilmu hewan) akan banyak anda temui binatang yang mempunyai warna dan corak tubuh yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Binatang ini berbuat demikian berdasarkan pengalaman untuk menyelamatkan diri dari serangan musuhnya. Contohnya: belalang hijau yang menyerupai daun, bunglon, dan banyak lagi yang lainnya. Manusia juga belajar hal yang sama. Lihat saja mengapa pakaian militer dinegara kita berwarna hijau menyerupai daun. Di Timur tengah pakaian mereka berwarna coklat/abu-abu yang mirip warna gurun pasir. Hanya saja manusia bisa cepat mengubah/mengkamuflase dirinya, sedangkan binatang perlu waktu bertahun-tahun.